WHAT'S NEW?
Loading...

Informatika farmasi


Informatika farmasi
Teknologi informasi dan komunikasi sudah mulai memasuki dunia kesehatan terutama dunia kefarmasian, dan menjadi suatu hal yang penting dari penyelenggaran kesehatan di indonesia maupun di dunia, beberapa institusi kesehatan yang ada seperti rumah sakit, klinik, laboratorium, puskesmas dan dinas kesehatan sudah mulai tau sudah banyak yang mulai mengadopsi teknologi ini, tampa terkecuali dunia kefarmasian. Teknologi informasi bagi dunia kefarmasian sangat efektif dan efisien dalam membantu untuk monitoring proses penyebaran obat yang ada.
Informatika farmasi merupakan bidang yang relatif baru, informatika farmasi disebut juga sebagai farmako informatika. Informatika farmasi adalah bidang ilmiah yang berfokus pada pengobatan yang berhubungan dengan data, informasi dan pengetahuan dalam sistem kesehatan, termasuk penyimpanan, penggunaan analisis, penyebaran dalam pengiriman obat yang optimal terkait pengobatan dan kesembuhan pasien, serta dalam meracik obat. Dan dapat membantu apoteker mengelola informasi.
Informatika farmasi berfokus pada penerapan teknologi untuk apoteker dalam mendukung, merampingkan, meningkatkan alur kerja, meningkatkan keselamatan pasien dengan praktik terbaik dan sistem yang handal. Informatika farmasi juga disebut sebagai pharmaco informatics, adalah aplikasi komputer untuk pengambilan, penyimpanan, adan analisis obat dan informasi resep. Informatika farmasi bekerja dalam sistem informasi manajemen farmasi yang menmabntu apoteker membuat keputusan yang sangat baik, tentang terapi obat pasien, pemberian obat yang tetap kepada pasien, sehubungan dengan catatan asuransi kesehatan, interaksi obat.
Informatika farmasi mempelajari tentang :
1.      Interaksi manusia dan proses kerjanya
2.      Rekayasa sistem dalam perawatan kesehatan dengan fokus pada perawatan farmasi
3.      Meningkatkan keselamatan pasien
Apotik sebuah sistem yang terkomputerisasi dalam mengumpulkan, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang dapat membantu apotik dalam mengambil keputusan yang tepat. Adanya pelayanan yang cepat, tepat dan invormative berarti meningkatkan mutu pelayanan pada pasein terutama dalam peresepan. Pengolahan hendaknya dilakukan dengan cepat dan tepat dan teratur sehingga sehingga tidak lambatnya informasi data yang dihasilkan dikarenakan  sistem yang digunakan sudah secara otomatis dan terkomputerisasi.
Informatika farmasi akan memastikan bahwa konunikasi akan menjadi lebih mudah bagi penyedian layanan kehehatan, apoteker, dan pasien sehingga mereka semua dapat bekerja sama untuk kepentingan pasien. Dokter dan perawat, pekerja rumah sakit, dan profesional kesehatan lainnya harus mampu untuk mengakses catatan yang relevan dan informasi pasien dengan mudah. Sedangkan apoteker perlu tahu persis obat apa yang akan diresepkan untuk pelanggan dan apakah ada bahaya resep baru akan menyebabkan interaksi dengan obat lain yang buruk. Pasien, tentu saja harus dapat menerima dengan mudah dan cepat mengikuti petunjuk tentang bagaimana mereka harus menangani pemulihan mereka dan apa efek samping dari obat-obat yang mereka mungkin alami.
Informatika farmasi juga dapat membantu para praktisi farmasi atau apoteker dalam desain sistem dan manajemen database obat dan dapat merampinbgkan proses sehingga personil yang digunakan lebih efesien dan kualitas informasi lebih baik.contoh proses tersebut adalah :
1.      Entry dan order verifikasi
2.      Catatan administrasi obat
3.      Laporan evaluasi penggunaan obat
4.      Pelacakan inverstasi
5.      Pemetaan penyebaran obat
6.      E-resep
7.      Mengakses informasi klinis seperti laporan dan risncian interaksi obat
8.      Terapi obat
9.      Dan lain-lain
Selain itu masih ada sejumlah manfaat menggunkaan informatika farmasi yaitu :
1.      Meningkatkan komunikasi antara apoteker, dokter dan tenaga kesehatan lainnya, serta pasien.
2.      Mampu meningkatkan kecepatan diagnosis dan memeriksa interaksi obat yang mungkin atau alergi sebelum resep diisi
3.      Informatika farmasi memungkinkan memungkinkan pasien untuk memiliki pemahaman yang lebih baik dari obat-obatan terutama antibiotik yang mereka diberikan dan memungkinkan mereka menjadi aset penting dalam pengobatan penyakit mereka sendiri.
4.      Apoteker juga mungkin dapat membantu apoteker dan orang lain dalam menentukan resep obat yang tetap untuk diberikan kepada pasien untuk kondisi tertentu, dengan diagnosis yang tepat dan pengobatan.
contoh penerapan penerapan sistem informasi farmasi adalah :
1.      sistem informasi manajemen apotik , dimana program ini menggunakan bahasa program HTML, PHP, java scrip serta databasenya mysql.
Sistem informasi ini merupakan sistem informasi pencatatan obat dan alat kesehatan di apotik dengan menggunakan sistem informasi manajemen apotik alur obat mulai dari penerimaan, pencatatan di gudang obat dan penjualan ke pasien terekam dalam database sehingga stok opname dapat dilakukan secara otomatis dan realtime serta mejadapatkan kualitas informasi dengan lebih baik.
2.      Aplikasi E-Resep
Dimana aplikasi ini dapat memudahkan pasien dalam mengambilan resep obat yang diberikan oleh dokter atau apoteker, serta membuat dokter dan apoteker dapat memilih obat yang tepat untuk diberikan kepada pasien

0 komentar:

Posting Komentar