Di
dalam menentukan seberapa baik dan tidaknya suatu sistem informasi dan
perangkat teknologi harus didasarkan pada suatu penelitian atau evaluasi sistem
tersebut. Adapaun metode yang di tawarkan atau yang dapat digunakan yaitu
1. Metode
HOT FIT (Human Organization Technologi)
HOT FIT adalah satu
kerangka teori yang dipakai untuk mengevalusi sistem informasi. Model ini
merupakan kombinasi dari model kesuksesan sistem informasi dari delone dan
Mclean dan IT Organization Fit Model dari Morton. Model HOT FIT menjelaskan secara
komprehensif berupa interpretasi komleksitas, hubungan timbal balik antara orang,
organisasi, proses, dan teknologi. Metode evaluasi ini memperjelas semua
komponen yang terdapat dalam sistem informasi itu sendiri. Hasil dari evaluasi
dalam penelitian ini disusun berdasarkan kerangka kerja evaluasi HOT FIT, mulai
dari Human, Organization dan Technology.
Kerangka Metode
HOT FIT
Komponen Manusia
(Human) menilai sistem Informasi dari sisi penggunaan sistem (sytem use) pada
frekuensi dan luasnya fungsi dan penyelidikan sistem informasi. System use juga
berhubungan dengan siapa yang menggunakan (who use it), tingkat penggunaannya
(level of user), pelatihan pengetahuan, harapan dan sikap menerima (acceptance)
atau menolak (resistance) sistem. Komponen ini juga menilai sistem dari aspek
kepuasan pengguna (user satisfaction). Kepuasan pengguna adalah keseluruhan
evaluasi dari pengalaman pengguna dalam menggunakan ssistem informasi dan
dampak potensial potensial dari sistem informasi. User satisfaction dapat
dihubungkan dengan persepsi manfaat (usefulness) dan sikap pengguna
terhadap sistem informasi yang dipengaruhi oleh karakteristik personal.
Komponen
organisasi menilai sistem dari aspek struktur organisasi dan lingkungan
organisasi. Struktur organisasi terdiri dari tipe, kultur, politik, hierarki,
perencanaan dan pengendalian sistem, strategi , manajemen dan komunikasi.
Kepemimpinan, dukungan dari top manajemen dan dukungan staf merupakan bagian
yang penting dalam mengukur keberhasilan sistem. Sedangkan lingkungan
organisasi terdiri dari sumber pembiayaan, pemerintahan, politik, kompetisi,
hubungan interorganisasional dan komunikasi.
Komponen
teknologi terdiri dari kualitas sistem (system quality), kualitas
informasi (information quality) dan kualitas layanan (service quality).
Kualitas sistem dalam sistem informasi di institusi pelayanan kesehatan
menyangkut keterkaitan fitur dalam sistem termasuk performa sistem dan user
interface. Kemudahan penggunaan (ease of use),Kemudahan untuk dipelajari
(ease of learning), response time, usefulness, ketersediaan, fleksibilitas, dan
sekuritas merupakan variabel atau faktor yang dapat dinilai dari kualitas
sistem. Kualitas informasi berfokus pada informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi termasuk rekam medis pasien, laporan dan peresepan. Kriteria yang
dapat digunakan untuk menilai kualitas informasi antara lain adalah
kelengkapan, keakuratan, ketepatan waktu, ketersediaan, relevansi, konsistensi,
dan data entry. Sedangkan kualitas layanan berfokus pada
keseluruhan dukungan yang diterima oleh service provider sistem
atau teknologi. Service quality dapat dinilai dengan kecepatan
respon, jaminan, empati dan tindak lanjut layanan.
2. Technologi
Acceptance Model (TAM)
Metode penelitian ini
banyak digunakan dalam mengevaluasi sistem informasi untuk mengetahui reaksi
pengguna terhadap sistem informasi (landry, et. al., 2006)
TAM adalah teori sistem
informasi yang dapat di terapkan juga dalam menilai seberapa baik penggunaan alat
kesehatan misalkan untuk menilai 2 alat kesehatan misalnya SPHYGMOMANOMETER AIR RAKSA DAN ELEKTRIK untuk lengkapnya klik di sini
0 komentar:
Posting Komentar