membangun smart city
Smart city
mungkin pertanyaan yang akan timbul dibenak kita mendengar kata smart city, bagi kalangan yang
bekecimpung di dunia IT kata smart city sudah tidak asing lagi didengar
dikarenakan smart city merupakan
wilayah kota yang mengintergrasikan teknologi informasi dan komunikasi untuk
tata kelola pemerintahan dan dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan semua
pekerjaan menjadi lebih efisien dan cepat serta memperbaiki pelanyan publik
yang awalnya butuh waktu yang agak lama menjadi lebih cepat.
Tetapi
pada umumnya implementasi smart city
dibeberapa daerah mengalami kendala, mulai dari infrastruktur, kesiapan
pemerintah setempat, serta masyarakat yang belum mampu memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi secara maksimal.
Dalam
membangun smart city setiap daerah
harus melihat kondisi geografis yang ada didaerah tersebut, dikarenakan dalam
membangun smart city memerlukan bantuan teknologi terutama jaringan komputer,
dikarenakan jaringan komputer memegang peranan penting dalam mentrafer data
kepada masyarakat atau pengguna, untuk jaringan komputer sendiri meyediakan
berbagai alternatif dalam penggunanya ada jarinngan internet atau jaringan yang
bersifat metropolitan area network, jika suatu daerah tertapat kendala dalam
penerapan jaringan internet daerah tersebut dapat memanfaatkan teknologi
jaringan metropolitan area network.
Kemudian
smart city juga harus dilihat
aplikasinya, disebabkan membangun suatu aplikasi smart city harus dilihat siapa yang akan menggunakan aplikasi
tersebut apakah masyarakatnya atau pihak pihak pemerintah sendiri, dikarenakan
keberhasilan smart city juga dilihat
dari aplikasi yang dibangun
Konsep
membangun smart city sebuah konsep
tatanan kota cerdas berbasis pelayanan, bersifat transparan dan berperan dalam
memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi secara cepat dan tepat.
Dimana dalam hal ini kota memberikan pelayanan publik yang mudah diakses tanpa
terbatas lokasi dan waktu. Selain itu, konsep kota pintar ini juga memang
dihadirkan sebagai jawaban untuk pengelolaan sumber daya secara efisien.
Dukungan aplikasi yang terus berkembang serta terciptanya ekosistem kreatif di
bidang teknologi, merupakan langkah awal yang baik menuju kota pintar. Namun
pada kenyataannya smart city tidak hanya berkaitan dengan teknologi.
Tetapi merupakan kombinasi antara
teknologi baru dengan pola pikir cerdas tentang penggunaan teknologi dalam
sebuah organisasi. (Suhono et al, 2015 : 3).
Pada
intinya, konsep Smart City adalah bagaimana cara menghubungkan
infrastruktur fisik, infrastruktur sosial, dan infrastruktur ekonomi dengan
menggunakan teknologi ICT, yang dapat mengintegrasikan semua elemen dalam aspek
tersebut dan membuat kota yang lebih efisien dan layak huni (Muliarto, 2015).
Griffinger dkk
(2007:10-14) menjelaskan 6 (enam) dimensi dalam konsep smart city sebagai dasar
dari penerapan smart city yang kemudian digunakan dalam menghitung indeks smart
city 70 (tujuh puluh) kota di Eropa. Keenam dimensi indikator tersebut adalah :
1.
Smart Economy
Smart economy menjadi indikator utama dalam
sebuah kota pintar. Indikator ini meliputi semangat untuk terus berinovasi, mempunyai
jiwa entrepreneur, selalu berusaha produktif dan mempunyai kemampuan untuk
berubah. Karena perubahan adalah sesuatu yang mutlak dalam pasar yang makin
dinamis.
2.
Smart
People
Pada sisi social and human capital, smart city mempunyai
warga kota yang berkualifikasi, mempunyai kemauan untuk selalu belajar,
menerima perbedaan dalam bentuk apapun, kreatif, dan selalu berpartisipasi
dalam kegiatan publik. Selain itu fleksibilitas juga menjadi salah satu
indikasi kuat dari masyarakat cerdas.
3.
Smart
Govermance
Sisi pemerintahan pun juga mempunyai kriteria indikator tersendiri.
Yaitu berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, melayani publik, dan yang
terpenting adalah birokrasi yang transparan dan tidak menyulitkan masyarakat.
Selain itu juga mempunyai strategi dan pandangan politik yang jelas dan
bermanfaat bagi khalayak
4.
Smart
Mobility
Dari sisi mobilitas, kemudahan akses untuk penduduk menjadi prioritas.
Tidak hanya penduduk, namun juga memudahkan bagi pendatang atau turis asing
yang berkunjung ke kota tersebut. Selain itu, moda transportasi yang
berkesinambungan, aman dan inovatif juga menjadi indikator tersendiri.
5.
Smart
Environment
Dari
sisi sumber daya alam, smart city harus mempunyai daya tarik
pemandangan yang atraktif. Selain itu bebas dari polusi udara ataupun polusi
lainnya. Dan mempunyai sumber daya alam yang berkesinambungan.
6.
Smart
Living
Sisi
kehidupan juga memiliki poin indikator. Yang paling penting adalah tersedianya
fasilitas budaya, infrastruktur kesehatan yang memadai, fasilitas pendidikan
lengkap, dan kehidupan sosial yang menyatu.